Pengaruh Independensi, Skeptisisme, dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi
Abstrak
Banyaknya kasus yang melibatkan profesi akuntan publik membuktikan bahwa sikap independensi, skeptisisme, dan kompetensi masih kurang diterapkan oleh auditor. Proses pemeriksaan audit yang tidak dilandasi pertimbangan dan penerapan etika profesi dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan. Padahal, sudah menjadi kewajiban bagi setiap auditor untuk mematuhi dan menerapkan kode etik profesional serta standar audit. Auditor dituntut untuk bersikap etis dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menilai pengaruh independensi, skeptisisme, dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel pemoderasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data kuantitatif. Data diperoleh dari survei melalui kuesioner yang disebarkan kepada auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor pada KAP di Surabaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik convenience sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model regresi yang diolah menggunakan perangkat lunak Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa independensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit, sementara skeptisisme dan kompetensi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Selain itu, etika auditor tidak memoderasi pengaruh independensi, skeptisisme, dan kompetensi terhadap kualitas audit.